Sensus Warga Muhammadiyah Jepara, Bisakah?

Sensus Warga Muhammadiyah Jepara, Bisakah?

pdpmjepara.org – Beberapa hari yang lalu mungkin menjadi sebuah momentum yang penuh hikmah. Tatkala kami para pemuda muhammadiyah yang sedang mengadakan penjurian lomba, terlibat diskusi banyak hal dengan ayahanda PDM. Tepatnya di lomba Penulisan Sejarah. Penjurian yang memang membutuhkan waktu membuat ketiga dewan juri dan koordinator lomba sepakat untuk memperpanjang durasi penilaian. Hal ini didukung karena tempat tidak mendukung konsentrasi para juri karena disebelah ruangan ada penjurian tilawah yang video nya mempunyai suara yang cukup kencang.

Akan tetapi terlepas dari itu, kami ( saya dan mas azam ) diajak untuk berdiskusi tentang tema yang cukup penting oleh Bapak sholeh dan pak eko. Karena banyak hal kita diskusikan untuk kali ini saya akan ambil salah satunya saja, yaitu tentang “sensus warga muhammadiyah jepara”.

Bagi saya sendiri hal tersebut masih asing, kecuali sensus yang dibuat oleh negara. Tentu sudah menjadi rahasia umum. Akan tetapi sensus warga muhammadiyah? Ha ? Apa bisa ?. Sesuatu yang ketika pertama kali saya mendengar bisa dilakukan tapi butuh kekuatan banyak pihak.

Bukan tanpa sebab, kalimat dan topik pembahasan tersebut muncul dari ayahanda PDM. Beberapa alasan menjadi latar belakangnya. Diantaranya adalah kejelasan warga muhammadiyah jepara ini berapa ? Warga muhammadiyah banyak berprofesi sebagai apa? Sudahkah warga muhammadiyah terkelola dengan baik ? Berapa jumlah kita ketika kita sedang menghadapi situasi politik ? Dan peran apa yang bisa kita lakukan dengan jumlah warga yang kita punya sebagai kekuatan ekonomi ?

Pertanyaan -pertanyaan tersebut hanyalah beberapa yang diutarakan oleh ayahanda dan yang sempat saya pikirkan juga. Yang menjadi rahasia umum, mungkin jumlah warga muhammadiyah di Jepara tidak terlalu banyak dengan ormas sebelah. Akan tetapi bagaimana ketika warga yang sudah disensus ini dikelola dan dimaksimal potensinya? Tentu banyak hal yang bisa kita capai. Diantaranya, mempunyai basis massa yang jelas. Muhammadiyah jepara akan mengetahui latar belakang warganya sehingga bisa saling sinergi dalam berdakwah di berbagai sektor. Muhamamdiyah jepara bisa membuat sistem yang bisa jadi bahan pertimbangan tentang kekuatan ekonomi. Dan masih banyak lagi yang mungkin belum sempat saya pikirkan.

Memang saya sadari sendiri, sensus warga tidak semudah yang diucapkan. Butuh konsep yang matang dan tenaga yang ekstra dari berbagai pihak untuk mensukseskan sensus ini. Apalagi jika sudah ada komitmen bersama disetiap lini dan elemen menyatukan visi untuk perkembangan muhammadiyah jepara lebih baik lagi. Salah satunya melalui gerakan sensus warga muhammadiyah.

Dalam tataran konsep, maka akan ada sedikit pertanyaan, siapa yang disebut warga muhammadiyah? Apakah seseorang yang ke masjid muhammadiyah ketika jamaah? Atau yang mempunyai Nomor Baku Muhammadiyah? Atau seperti apa?. Maka dalam tataran konsep ini akan tersusun sebuah formulir untuk mendata warga muhammadiyah. Lanjut lagi, konsep juga harus menyelesaikan tentang strategi gerakan. Kita akan menyensus warga dengan cara apa? Siapa yang melakukan ? Bagaimana caranya ? Dan capaian keberhasilannya seperti apa ?. Selanjutnya pula ketika sudah melakukan sensus perlu dipikirkan, siapa yang akan mengolah data? Menjadikannya sebuah infografis yang mudah dibaca dan dihadirkan ke khalayak ramai. Tidak hanya itu, setelah punya data perlu dipikirkan untuk apa data yang sudah ada.

Sehingga dalam tataran konsep memang benar-benar matang dan tinggal eksekusi. Mungkin bisa menggerakan PCM dan PRM, atau menggerakkan AMM.

Maka, ketika beberapa waktu yang lalu saya sempat menemukan sebuah bingkai foto di Facebook, yang bertuliskan “ayo sukseskan sensus warga NU”. Pertanyaannya kembali kepada kita semua, bisakah dan beranikah kita melangkah ke tahap itu demi perkembangan dakwah muhamamdiyah di masa depan.

 

Penulis:  Roynaldy Saputro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *