Mushola K.H. Noor Su’udi Dorang Menggembirakan Bulan Ramadhan

Mushola K.H. Noor Su’udi Dorang Menggembirakan Bulan Ramadhan

 

pdpmjepara.org-Dalam rangka menggembirakan bulan suci Ramadhan takmir Mushola K.H. Noor Su’udi mengadakan banyak kegiatan. Mulai dari jamaah sholat fardhu, jamaah sholat tarawih, tadarus berjamaah dan buka bersama (ta’jil) setiap hari jum’at dan ahad selama Bulan Ramadhan 1422 H.

Bagi remaja kegiatan ta’jil inilah yang mereka tunggu-tunggu dan menggembirakan mereka. Anak-anak dan jama’ah hadir di mushola K.H. Noor su’udi pukul 04.45, kemudian mereka baca Al Qur’an bersama-sama dipimpin oleh santri dari ponpes Assyfa Blimbing rejo (Darwisy Taufiq Noor, Zaydan Nasheer Firdaus dan Fatir Suluh Mulyanto).

Sebelum Buka bersama jamaah mendengarkan kultum dan berdoa bersama dipimpin oleh Ustadz Abu Darwisy El Durangi.
Kegiatan buka bersama ini didukung sepenuhnya oleh para jama’ah, hal ini terbukti dengan banyaknya makanan takjil yang diantar ke Mushola. Bahkan IPM SMA/SMK Muhammadiyah Mayong Jepara ikut memberikan sumbangannya.

Suasana pengajian buka bersama di teras yang menghadap hijaunya persawahan desa Dorang menambah sahdunya menunggu kumandang Adzan Maghrib. Mushola yang didirikan oleh K.H. Noor Suudi tahun 1967, mempunya makna yang penting dalam perkembangan Ranting Muhammadiyah di Desa Dorang.

“Merawat ranting harus terus diupayakan sebagaimana ucapan Pak AR bahwa Ranting adalah _the real_ Muhammadiyah”. Begitu ucapan Ustadz Abu Darwisy mengomentari kegiatan menggembirakan Bulan Ramadhan di Mushola K.H. Noor Su’udi. PRM Dorang mengelola Masjid Taqwa, Mushola Taqwa, Mushola Mujahidin, Mushola Al Mutaqin dan Mushola K.H Noor Suudi. Semua bergerak menggembirakan bulan suci Ramadhan dengan banyak kegiatan untuk jamaah. Hidupkan, rawatlah Ranting Muhammadiyah dimanapun kader berada.

Taufiq Noor Su’udi.

Kartini Milenia Berkemajuan

 

 

 

 

pdpmjepara.org – “Romo Kyai, sangat indah sekali tafsir surat Al Fatihah yang engkau sampaikan. Selama ini kami hanya menghafalkan tanpa pernah tahu isi dari Kitab suci kita itu. Sudikah kiranya Romo Kyai mau menterjemahkan untukku?”(R.A. Kartini)
Itulah permohonan R. A. Kartini kepada K.H. Sholeh Darat yang mengisi pengajian untuk keluarga Bupati Demak, Ario Hadiningrat, paman R. A. Kartini. Berawal dari permohonan cerdas inilah, yang menggerakkan K.H. Sholeh Darat yang asli jepara ini menterjemahkan Al Qur’an kedalam bahasa jawa dengan judul ‘Faidur Rahman fit Tafsiril Qur’an”.

Pemikiran R.A. Kartini belia mencerminkan sosok perempuan jawa yang progresif melampaui zamannya. Mindset yang cerdas dan berkemajuan menjadi titik tolak kebangkitan literasi dan edukasi bagi wanita dan pribumi untuk mengenyam pendidikan. Jiwa progresif yang terus ingin merdeka dalam belajar, menjadikan Kartini membangun hubungan dengan banyak kalangan. Interaksinya mulai dari kalangan santri, ningrat dan kalangan Belanda. Salah satunya berkorespondensi dengan istri J.H. Abendanon, Menteri kebudayaan, agama Kerajaan Hindia Belanda. Isi surat-surat kartini berisi tentang keprihatinan pendidikan bangsanya, kaum wanita pribumi, budaya jawa dan Agama. Surat-surat ini dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul “Door duisternis tot lictat” yang berarti “Habis gelap terbitlah terang”. Ternyata surat-surat R.A. Kartini kepada Nyonya J.H. Abendanon sangat terinspirasi dari Pengajian K.H. Sholeh Darat.

Nilai perjuangan R.A. Kartini menginginkan wanita Indonesia mampu melawan kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Warisan R.A. Kartini untuk wanita masa kini/milenia, tak boleh direduksi hanya dalam simbol “kebaya”. Spirit perjuangan R.A. Kartini adalah semangat kebangkitan (revivalism) dan pencerahan (enlightment). Siti Noordjanah Djohantini, Ketua umum PP Aisyiyah Mengatakan, ”Perempuan diminta tidak terbuai asyik di lingkup domestik, harus berani berjuang diluar pakem untuk Meraih intelektual tinggi dalam ilmu pengetahuan.”
Perjuangan literasi R.A Kartini sangat relevan dengan Paradigma baru dalam pendidikan Indonesia saat ini. Menteri Pendidikan Nasional, Nadiem Anwar Makarim dengan slogan ‘”Merdeka Belajar Guru Penggerak” telah membawa angin segar bagi kartini-kartini milenia untuk maju meraih mimpi dan harapannya. Gagasannya adalah tentang kemerdekaan berfikir, suasana belajar yang bahagia, guru yang ceria tanpa beban administrasi. Mas Menteri berargumen dengan “Merdeka Belajar” pemberdayaan sumber daya bangsa dapat menghasilkan produk pendidikan yang unggul untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Mindset ini harus mampu menjadi kenyataan, murid bahagia belajar di kelas maupun di luar kelas (outing class). Murid mampu menemukan harapannya (passion) yang dia inginkan. Belajar bukan hanya hafalan tanpa tahu makna yang terkandung di dalamnya. Para guru ikhlas mengajar anak bangsa dengan senyum tanpa takut ancaman hukum. Spirit merdeka belajar harus menginspirasi Kartini masa kini.

Kartini milenia dengan semangat merdeka belajar mampu menjemput Indonesia emas (golden Indonesia). Di era digital yang bertabur sosial media, kartini milenia tidak hanya mampu menggunakannya dengan canggih tetapi juga harus mempunyai sikap santun (good attitude) dalam bersosial media dan mencerahkan.
Kartini Milenia harus mampu merebut profesi penting menjadi: guru, polisi, tentara, dosen, menteri, legislator atau bahkan presiden tanpa meninggalkan kodrat sebagai ibu dalam rumah tangga. Jabatan yang membawa kesejahteraan, kemaslahatan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Selamat merdeka belajar. Selamat Kartini milenia penerus perjuangan emansipasi wanita. Bravo Indonesia! Bravo Kartini Milenia Berkemajuan!

Taufiq Nugroho Nur, S.Pd,
Penulis adalah Putra daerah yang pecinta literasi RA Kartini. Seorang guru yang tinggal di pelosok selatan timur dari Kabupaten Jepara. Dorang Darussalam.

Sambut Ramadhan Perteguh Hati Untuk Selalu Ramah Lingkungan

Sambut Ramadhan Perteguh Hati Untuk Selalu Ramah Lingkungan

 

pdpmjepara.org-Ramadhan tahun ini, sangat spesial bagi kita semua, karena bulan yang penuh maqhfiroh jatuh pada bulan April, 1 Syawal 1442 H bertepatan dengan Selasa 13/04/2021 M.

Di bulan syawal kali ini pula, ada yang menarik untuk kita perhatikan yaitu, pada tanggal 21 April adalah HUT Kartini, 22 April adalah hari Bumi dan tanggal 26 adalah hari kesiapsiagaan bencana.

Mencermati pesan dari Ketua PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, bahwa 5 karakter aisyiyah sebagai gerakan perempuan muhammadyah antara lain salah satunya yaitu aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam berkemajuan.

Aisyiyah sudah selayaknya mendampingi muhammadiyah sebagai srikandi tangguh dalam berbagai pergerakan.

Peduli lingkungan adalah hal yang patut kita dukung bersama keluarga maupun dalam lingkungan dan masyarakat pada umumnya.

Di bulan suci setidaknya aisyiyah bisa menginisiasi untuk tetap ramah lingkungan, karena membiasakan untuk peduli lingkungan terutama sampah tetap harus menjadi suri tauladan bagi semua warga muhammadiyah.

Peduli lingkungan terutama sampah menjadi hal yang penting pula karena termasuk salah satu kegiatan dalam pengurangan resiko bencana.

Mari jelang ramadhan, kita manfaatkan untuk selalu sengkuyung bersama menjadikan perempuan aisyiyah yang tangguh, peduli dan ramah terhadap lingkungan agar bumi yang kita pijak lebih sejuk untuk kita tempati, serta aman, tidak menimbulkan bencana apapun.

Kita sambut bulan ramadhan dengan suka cita. Mohon maaf lahir batin.
Semoga semua yang kita perbuatkan menjadikan ladang amal di kelak kemudian hari.

Penulis : Deny Ana I’tikafia
Ketua Divisi Lingkungan Hidup
LLHPB PWA Jawa Tengah

🍃Say No to Mirasantika🍃

🍃Say No to Mirasantika🍃

 

 

pdpmjepara.org –  Istilah mirasantika digaungkan dalam lirik lagu H.Rhoma Irama pada sekitar tahun 1997 an…
Mirasantika…minuman keras dan narkotika adalah sesuatu yang bisa memabukkan seseorang…
Dalam ajaran agama manapun termasuk ajaran islam,minuman keras hukum nya haram..

Umar bin Khattab RA menerangkan: al-khamru ma khamaral-‘aqla. Artinya, “khamar ialah segala sesuatu yang merusak akal” (HR Bukhari Muslim). Ibnu Umar menerangkan pula, bahwa Nabi SAW bersabda, kullu muskirin khamrun, wa kullu muskirin haramun. Artinya “tiap-tiap yang memabukan adalah khamar, dan tiap-tiap yang memabukkan adalah haram” (HR Bukhari Muslim).

Larangan minum khamr diturunkan secara bertahap. Karena minuman ini sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging sejak zaman jahiliyah.
Khamr dalam Islam adalah minuman yang haram berdasarkan Al-qur’an, As-Sunah dan Ijma’. Hadits tentang khamr dan judi tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 219, Allah SWT berfirman:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ ٱلْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: “pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.” (QS. Al-Baqarah: 219).

Abdullah bin Umar berkata: “Rasulullah Saw bersabda: ‘Siapa yang minum khamr di dunia kemudian tidak bertobat darinya, maka tidak akan diberi (minuman itu) di akhirat.'” (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-74, Kitab Minuman bab ke-1, bab firman Allah: “Khamr, judi, menyembelih untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah itu adalah perbuatan keji.”)

Hadits larangan minum khamr juga diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Rasulullah Saw bersabda,

“Khamr itu telah dilaknat dzatnya, orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang memerasnya, orang yang meminta untuk diperaskan, orang yang membawanya, orang yang meminta untuk dibawakan dan orang yang memakan harganya.” (Diriwayatkan oleh Ahmad (2/25,71)

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanam Modal. Presiden meneken peraturan tersebut pada 2 Februari 2021. Di dalam lampiran ketiga nomor urut 31 tercantum industri minuman keras atau miras mengandung alkohol khusus di Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua.

“Untuk penanaman modal baru industri minuman keras mengandung alkohol dapat dilakukan di Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua dengan memperhatikan budaya dan kearifan setempat,” demikian tertulis dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021. Apabila penanaman modal berlangsung di luar daerah tersebut, maka harus mendapat penetapan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM berdasarkan usulan gubernur.

Peraturan presiden ini menjadi buah simalakama bagi bangsa dan negara…Rakyat Indonesia yang mayoritas beragama islam menjadi geram atas keluarnya peraturan presiden tersebut..akankah dengan peraturan tersebut akan mendatangkan murka Allah?…Allaahu a’lam bisshowab..
—————

 

Imanullah Noor Amala
_______________
Bangsri dingin
Senin,1/3/2021 M/  17 Rajab 1442 H

Geliat Kalinyamatan

Geliat Kalinyamatan

 

pdpmjepara.org- Teringat cerita sebelum pisah dengan kecamatan Pecangaan, kecamatan Kalinyamatan konon kabarnya bernama Kalinyamat. Kriyan dan sekitarnya memang sebagai titik berkembangnya kerajaan Ratu Kalinyamat yang sebagian besar mengakui kepiawaian di medan juang. Entah mengapa dan apa sebab kok tidak menyebutnya kecamatan Kalinyamat.

Sampai saat ini Muhammadiyah Kalinyamatan terus bergerak dan bergeliat, barangkali terinspirasi mobilitas ratu Kalinyamat yang sangat fenomenal. Bahkan menjadi simbol Jepara. Makanya, Pantas saja kini Kalinyamatan terus menerus berbenah dan berubah menjadi bagian dari komunitas berkemajuan dan berkeunggulan.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalinyamatan saat ini pun demikian. Potensi Kalinyamatan terus dipompa,_ menjadi pemantik bagi PCM lain agar tersuntik gairah dan semangat untuk menggerakkan persyarikatan.

Secara pribadi saya ikut bangga dan senang menjadi bagian dari keluarga besar Muhammadiyah Kalinyamatan. SD Muhammadiyah Kriyan menjadi permulaan, titik awal gerakan persyarikatan Muhammadiyah Kalinyamatan, seiring dengan perkembangan sdmuhkriyan.sch.id, dan saat ini SMP Muhammadiyah 5 Kalinyamatan, yang sudah tenar dengan sebutan SMP Muliya juga tidak ketinggalan dalam perkembangannya terkini.

Seakan terlahir kembali, SMP Muliya terus bergerak, dengan penampilan semakin apik, cantik dan menarik. Gedungnya dan fasilitas lain menjadi pembeda dengan SMP Muliya 2 tahun yang lalu. Pimpinan baru memberi pengaruh besar dalam mengemudi gerbong dengan mesin yang seakan tidak sekedar dinaikkan ( turn up), namun lebih dari itu. Sehingga terasa marwah gerakan SMP Muliya menjadikan PCM Kalinyamatan seakan makin fenomenal.

Demikian juga dengan program Muhammadiyah Boarding School program tergress SMP Muliya yang peekembanganmya makin menggembirakan memberikan kekuatan bagi SMP Muliya. Harapannya MBS SMP Muliya terekrut kader persyarikatan masa depan dengan faqih dalam agama, berkarakter mulia, melek teknologi dan seni, serta cerdas dalam berkomunikasi.

Berikutnya adalah dakwah _bis-syiar_ yaitu Surya Mart. Sebagai ikhtiar mewujudkan muhammadiyah memproyeksikan ke depan dengan kemandirian ekonomi, yang soft openingnya insha Allah besuk pagi, Ahad, 31 Januari 2021 M, 17 Jumadil akhir 1442 H.

Semoga geliat Kalinyamatan, benar-benar menjadi simbol mujahadah, bahwa muhammadiyah Kalinyamatan terus meninggalkan tapak sejarah, melintasi zaman, dan kita semuanya lah pelaku amanahnya.

اللهم يسر لنا يسر امورنا أمور الدنيا والآخرة. امين يا الله يا مجيب السائلين.

*Akhmad Faozan*
30 Januari 2021 M

16 Jumadil akhir 1442 H

Pandemi Belum Berakhir, Program Katavid Harus Tetap Dilestarikan

Pandemi Belum Berakhir, Program Katavid Harus Tetap Dilestarikan

 

pdpmjepara.org- Pandemi belum berakhir, segala upaya telah diikhtiarkan oleh persyarikatan muhammadiyah, dari mulai membentuk kepengurusan poskor dan posyan di seluruh penjuru tanah air tergabung dalam MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center), telah banyak berupaya ikhtiar agar semua sehat dan selamat.

Turut menyemarakkan pula kegiatan ibu-ibu aisyiyah berperan aktif dalam aksi kegiatan KATAVID (Keluarga Tangguh Menghadapi Covid) yang diprakarsai oleh LLHPB PWA Jateng di bidang kemasyarakatan.Dari awal Maret sampai April 2020.

Tujuh kegiatan yang menjadi prioritas, kala itu yaitu :
1. Gerakan Penggalangan Shodaqoh
2. Gerakan Pembuatan Warung Hidup
3. Gerakan Sosialisasi dan Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat
4. Gerakan Pembuatan Masker Kain
5. Gerakan Penguatan Ketahanan Ekonomi Keluarga
6. Gerakan Cepat Tanggap Covid-19
7. Gerakan Dakwah Digital Perempuan Islam Berkemajuan

Mencermati himbauan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bapak Haidar Nasir, dalam membuka lembaran baru di awal tahun 2021 ini, Mulailah dari diri sendiri. Ibda binafsika. Bila setiap warga bangsa memiliki kesadaran tinggi untuk taat protokol kesehatan, berdisiplin murni, menahan diri, dan seksama maka sangat besar pengaruhnya untuk mencegah pandemi dan meringankan beban sesama. Sebaliknya jika masih abai dan bersikap semaunya berarti menambah beban dan membuka ruang penularan.

Kenapa tidak berusaha berbagi kebaikan yang memberi solusi hadapi pandemi untuk kebaikan seluruh negeri? Ikutilah pesan luhur Nabi Muhammad, yang artinya “Allah senantiasa melindungi seorang hamba selama hamba itu melindungi saudaranya” (HR Muslim dari Abu Hurairah). Siapa yang tidak ingin dilindungi Allah Yang Maha Kasih dan Maha Penyayang?

Marilah ibu-ibu aisyiyah, di tanganmulah nasib bangsa, pandemi belum berakhir, 7 gerakan yang pernah dilaksanakan di seluruh Pimpinan Daerah Aisyiyah se Jawa Tengah, tetap dijalankan secara mandiri, siapa lagi kalau tidak kita yang memulai.

Dengan mengajak semua majelis dan lembaga juga semua ortom baik di tingkat daerah sampai ranting, kegiatan ini disengkuyung bersama, insyaallah terasa ringan dalam melaksanakannya.

Fastabiqul kairat
Salam tangguh
Salam Kemanusiaan
Aisyiyah siap untuk selamat.

 

Penulis : Deny Ana I’tikafia
Ketua Divisi Lingkungan Hidup
LLHPB PWA Jateng

Ngaji Bareng Kamis Malam Jumat

Ngaji Bareng Kamis Malam Jumat

 

pdpmjepara.org- Tema : REZEKI*

*Oleh : Ustadz Darwita*
*Kamis, 24 Desember 2020/9 Jumadil Awal 2020 H*

Tahunan, Info_Al-Istiqomah : Kajian rutin dalam rangka “Ngaji Bareng” seminggu sekali setiap hari Kamis Malam Jumat menghadirkan penyaji tausiyah yakni Ustadz Darwita, Kamis (24 Desember 2020 M/9 Jumadil Awal 1442 H). Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Al-Istiqomah ini yang mengusung tema “REZEKI”, dihadiri Ketua Takmir Masjid Al-Istiqomah beserta pengurus lainnya dan para jamaah yang selalu turut hadir ikut meramaikan, tidak ketinggalan pula para generasi mudanya yang juga sangat antusias mengikutinya.

Dalam awal kajiannya, dengan mengusung tema “Rezeki”, Ustadz Darwita mengingatkan para jamaah untuk selalu memanjatkan syukur kehadirat Allah atas segala nikmat yg diberikan oleh Allah. “Semoga Allah memberi kekuatan, kesempatan untuk melangkahkan kaki kita ke majelis yang penuh berkah kali ini walaupun banyak sekali diantara manusia yang sangat sedikit mensyukuri nikmat begitu banyak yang diberikan Allah, SWT., sampai Allah, SWT. mengingatkan kepada kita sekalian dalam Surat Al-Mulk ayat 23” pesan Ustadz Darwita.

Ustadz Darwita mengutip ayat Al-Quran Surat Al Mulk ayat 23, bahwa Allah berfirman :

قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۖ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

Katakanlah: “Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al-Mulk:23).

Ia menambahkan bahwa apa yang difirmankan Allah, SWT. tersebut itu hanya sebagian nikmat yang menempel yang ada dalam tubuh kita, pendengaran, penglihatan dan hati. Masih banyak nikmat-nikmat lain yang diberikan oleh Allah, SWT. kepada kita semua.”Mudah-mudahan kita ditetapkan oleh Allah, SWT. menjadi hamba-hamba-Nya yang suka bersyukur,” harap Ustdaz Darwita.

Lebih lanjut Ustadz Darwita menjelaskan bahwa rezeki sangat melekat dengan kehidupan kita dan setiap orang memiliki pemahaman sendiri-sendiri tentang hal rezeki. Untuk itulah kita harus menyadari bahwa rezeki yang diberikan oleh Allah, SWT. kepada kita tidak hanya meliputi rezeki yang berupa materi, harta, uang atau materi yang lain. Akan tetapi rezeki sangatlah luas, kesehatan, anak yang sholeh, istri yang sholekhah, suami yang sholeh, tetangga yang baik, saudara yang baik, itu juga merupakan rezeki dari Allah, SWT. “Dan Allah, SWT.yang menghendaki apapun yang terjadi pada diri makhluk-Nya, siapakah yang akan disempitkan rezekinya atau siapakah yang akan dilapangkan rezekinya. Hal ini sudah diingatkan oleh Allah, SWT. dalam Al-qur’an surat Ar-Ra’d ayat 26,” jelas Ustadz Darwita.

Allah, SWT. berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 26 :

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ
Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

Apalagi dalam sebuah hadist Rosulullah, SAW disebutkan bahwa masalah rezeki, jodoh, umur, kematian, masalah baik dan buruknya seseorang, masalah apa yg ada dalam rahim, itu sudah ditentukan oleh Allah, SWT. Maka perintah Allah, SWT. pertama kali menciptakan pena adalah Allah, SWT. menyampaikan kepada pena tersebut “Tulislah wahai pena”, lalu pena bertanya, apa yang aku tulis ya Allah? Kemudian pena menjawab, bahwa ketika calon manusia yang ada dalam rahim ibu, berumur 4 bulan, atau 120 hari, maka ketika ditiup ruh padanya, maka tulislah tentang rezeki, kematian, jodoh, sengsara atau bahagia seseorang. Ini adalah perintah pertama pada pena yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuds. Kalau sudah seperti itu, kita tidak terlalu berat untuk memikirkan rezeki karena semua sudah diurus oleh Allah, SWT. Kita diperintahkan untuk berusaha atau berikhtiar untuk mencari rezeki tersebut karena kita belum tahu takdir kita. Jalannya rezeki yang diberikan oleh Allah, SWT. kepada kita, ada berbagai cara. Rezeki ini tidak seperti apa yang kita bayangkan. Hal ini berdasarkan sebuah hadist riwayat Tirmdzi :

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ

“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi no. 2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Allah mempunyai cara sendiri untuk memberikan rezeki kepada seseorang. Ada empat tingkatkan yaitu :
1. Dijamin oleh Allah
Setiap manusia yang terlahir ke dunia memiliki rezekinya masing-masing. Bahkan dalam surah Hud ayat 6 dikatakan bahwa Allah menjamin rezeki bagi setiap makhluknya. Sebagaimana firman-Nya :

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

“Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya” (Q.S. Huud: 6)

2. Rezeki Karena Usaha
Allah akan memberikan rezeki bagi hamba-Nya sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Sehingga bila ia bersungguh-sungguh dan bekerja keras, maka rezeki yang di dapatkannya pun akan sesuai dengan hasil usahanya tersebut. Bila ia malas-malasan, maka rezekinya pun akan malas-malas untuk mendatanginya. Sebagaimana firman Allah dalam surah an-Najm ayat 59

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya” (Q.S. An Najm ayat 39)

3. Rezeki karena bersyukur
Seseorang yang senantiasa mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan, maka Allah pun akan menambahkan rezekinya. Begitu pula sebaliknya, bila ia tidak mampu atau tidak bisa bersyukur, maka Allah Ta’ala akan memberikan azab yang berat untuknya di akhirat kelak.
Sebagaimana dijelaskan dalam surah Ibrahim ayat 7, Allah berfirman :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Demikianlah janji Allah kepada hamba-Nya. Sehingga orang yang pandai bersyukur tentunya akan merasa hidupnya lebih bahagia, sejahtera dan tentram. Bahkan dalam setiap usahanya, Allah akan memudahkannya sehingga bisa memperoleh rezeki yang lebih dari sebelumnya.

4. Rezeki yang diberikan kepada orang yang beriman dan bertakwa
Bagi orang-orang yang beriman, Allah akan memberikan rezeki bagi dirinya dari arah yang tidak terduga. Kemudian bagi orang-orang yang bertakwa, maka Allah akan mencukupkan keperluannya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Ath-Thalaq ayat 2-3

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاوَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.

Dalam akhir tausiyahnya Ustadz Darwita berharap semoga kita menjadi orang yang kuat sehingga kita bisa beribadah kepada Allah, SWT. dengan baik dan saudara-saudara kita yang sedang sakit, segera diberikan kesembuhan oleh Allah, SWT. Amin.

  1. Kontributor : Muslim
Meneropong Semangat Kader Aisyiyah Dalam Menghijaukan Bumi

Meneropong Semangat Kader Aisyiyah Dalam Menghijaukan Bumi

 

pdpmjepara.org – Mengkader sangat perlu ditumbuhkan pada jiwa insani dalam persyarikatan muhammadiyah, juga dalam ber aisyiyah. Hari ini sabtu, 28 November 2020 M yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1442 H adalah hari menanam pohon Indonesia. Semua majelis, lembaga dan ortom dalam persyarikatan muhammadiyah diharapkan saling mendukung dalam kegiatan tersebut.

Banyak hikmah yang kita petik dalam kegiatan kali ini, yaitu menanam pohon itu ibarat memelihara bayi, agar tumbuh sampai dewasa.Tidak hanya bergembira dalam menanam namun merawatnya hingga menjadi pohon dan bermanfaat bagi alam sekitar.

Begitu pula pada pengkaderan dalam persyarikatan, perlu jiwa besar yang mampu mengkader agar persyarikatan muhammadiyah lebih maju dan berkualitas dalam mengaktualisasikan diri, mengejar ketertinggalan dan menjadi insan yang berkemajuan dan berperadaban.

Belajar dari semangat Muhammadiyah yang bisa kita lihat dalam ucapan KH Dahlan sebagai berikut: “Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus bersama-sama mempergunakan akal fikirannya, untuk memikir, bagaimana sebenarnya hakikat dan tujuan manusia hidup di dunia. Apakah perlunya? Hidup di dunia harus mengerjakan apa? Dan mencari apa? Dan apa yang dituju?. Manusia harus mempergunakan fikirannya untuk mengoreksi soal I’tikad dan kepercayaanya, tujuan hidup dan tingkah-lakunya, mencari kebenaran yang sejati. Karena kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat, akibatnya akan celaka dan sengsara selama-lamanya.

Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia
Tetap semangat, patuhi protokol kesehatan
Pandemi belum berakhir
Salam Tangguh
Salam Kemanusiaan
Aisyiyah siap untuk selamat.

Penulis Deny Ana I’tikafia

Sensus Warga Muhammadiyah Jepara, Bisakah?

Sensus Warga Muhammadiyah Jepara, Bisakah?

pdpmjepara.org – Beberapa hari yang lalu mungkin menjadi sebuah momentum yang penuh hikmah. Tatkala kami para pemuda muhammadiyah yang sedang mengadakan penjurian lomba, terlibat diskusi banyak hal dengan ayahanda PDM. Tepatnya di lomba Penulisan Sejarah. Penjurian yang memang membutuhkan waktu membuat ketiga dewan juri dan koordinator lomba sepakat untuk memperpanjang durasi penilaian. Hal ini didukung karena tempat tidak mendukung konsentrasi para juri karena disebelah ruangan ada penjurian tilawah yang video nya mempunyai suara yang cukup kencang.

Akan tetapi terlepas dari itu, kami ( saya dan mas azam ) diajak untuk berdiskusi tentang tema yang cukup penting oleh Bapak sholeh dan pak eko. Karena banyak hal kita diskusikan untuk kali ini saya akan ambil salah satunya saja, yaitu tentang “sensus warga muhammadiyah jepara”.

Bagi saya sendiri hal tersebut masih asing, kecuali sensus yang dibuat oleh negara. Tentu sudah menjadi rahasia umum. Akan tetapi sensus warga muhammadiyah? Ha ? Apa bisa ?. Sesuatu yang ketika pertama kali saya mendengar bisa dilakukan tapi butuh kekuatan banyak pihak.

Bukan tanpa sebab, kalimat dan topik pembahasan tersebut muncul dari ayahanda PDM. Beberapa alasan menjadi latar belakangnya. Diantaranya adalah kejelasan warga muhammadiyah jepara ini berapa ? Warga muhammadiyah banyak berprofesi sebagai apa? Sudahkah warga muhammadiyah terkelola dengan baik ? Berapa jumlah kita ketika kita sedang menghadapi situasi politik ? Dan peran apa yang bisa kita lakukan dengan jumlah warga yang kita punya sebagai kekuatan ekonomi ?

Pertanyaan -pertanyaan tersebut hanyalah beberapa yang diutarakan oleh ayahanda dan yang sempat saya pikirkan juga. Yang menjadi rahasia umum, mungkin jumlah warga muhammadiyah di Jepara tidak terlalu banyak dengan ormas sebelah. Akan tetapi bagaimana ketika warga yang sudah disensus ini dikelola dan dimaksimal potensinya? Tentu banyak hal yang bisa kita capai. Diantaranya, mempunyai basis massa yang jelas. Muhammadiyah jepara akan mengetahui latar belakang warganya sehingga bisa saling sinergi dalam berdakwah di berbagai sektor. Muhamamdiyah jepara bisa membuat sistem yang bisa jadi bahan pertimbangan tentang kekuatan ekonomi. Dan masih banyak lagi yang mungkin belum sempat saya pikirkan.

Memang saya sadari sendiri, sensus warga tidak semudah yang diucapkan. Butuh konsep yang matang dan tenaga yang ekstra dari berbagai pihak untuk mensukseskan sensus ini. Apalagi jika sudah ada komitmen bersama disetiap lini dan elemen menyatukan visi untuk perkembangan muhammadiyah jepara lebih baik lagi. Salah satunya melalui gerakan sensus warga muhammadiyah.

Dalam tataran konsep, maka akan ada sedikit pertanyaan, siapa yang disebut warga muhammadiyah? Apakah seseorang yang ke masjid muhammadiyah ketika jamaah? Atau yang mempunyai Nomor Baku Muhammadiyah? Atau seperti apa?. Maka dalam tataran konsep ini akan tersusun sebuah formulir untuk mendata warga muhammadiyah. Lanjut lagi, konsep juga harus menyelesaikan tentang strategi gerakan. Kita akan menyensus warga dengan cara apa? Siapa yang melakukan ? Bagaimana caranya ? Dan capaian keberhasilannya seperti apa ?. Selanjutnya pula ketika sudah melakukan sensus perlu dipikirkan, siapa yang akan mengolah data? Menjadikannya sebuah infografis yang mudah dibaca dan dihadirkan ke khalayak ramai. Tidak hanya itu, setelah punya data perlu dipikirkan untuk apa data yang sudah ada.

Sehingga dalam tataran konsep memang benar-benar matang dan tinggal eksekusi. Mungkin bisa menggerakan PCM dan PRM, atau menggerakkan AMM.

Maka, ketika beberapa waktu yang lalu saya sempat menemukan sebuah bingkai foto di Facebook, yang bertuliskan “ayo sukseskan sensus warga NU”. Pertanyaannya kembali kepada kita semua, bisakah dan beranikah kita melangkah ke tahap itu demi perkembangan dakwah muhamamdiyah di masa depan.

 

Penulis:  Roynaldy Saputro

Ketua PD Muhammadiyah Jepara : 108 Tahun Muhammadiyah, Mari Kita Tingkatkan Pengkaderan Dan Gerakan Sosial Keagamaan

Ketua PD Muhammadiyah Jepara : 108 Tahun Muhammadiyah, Mari Kita Tingkatkan Pengkaderan Dan Gerakan Sosial Keagamaan

pdpmjepara.org- Muhammadiyah genap sudah berusia 108, usia yang lebih dari satu abad dan juga lebih tua dari usia republik Indonesia. Di usia yang semakin naik dan era masa kini tantangan dakwah semakin tinggi.

Bagi ketua pimpinan daerah Muhammadiyah ( PDM) Jepara , KH Fachrurrozi milad Muhammadiyah yang ke 108 adalah usia dimana Muhammadiyah harus semakin meningkat dalam syiar. Kamis 19/11/2020 M, 3 Rabiul akhir 1442 H.

Ketua PDM yang tinggal di desa Surodadi Kedung Jepara ini mengatakan “di usia yang ke 108, Muhammadiyah  Jepara mempunyai target ke depan membuat kantor bersama PDM PDA dan Ortom. Meningkatkan mutu Lembaga Pendidikan yang di miliki Muhammadiyah . Menggerakkan lembaga-lembaga yang ada . Membuat Profil Muhammadiyah di setiap PCM Juga PDM sendiri. Mulai sejarah berdirinya sampai perkembangannya sampai sekarang”.

Selain dari target kedepan ketua PDM Jepara juga berharap kedepan sesuai dengan tema milad ” keteguhan dalam beragama artinya jamaah Muhammadiyah harus lebih giat dalam pendalaman ilmu agama yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah.

” Kami berharap untuk menggiatkan pengajian, kaderisasi yang berkesinambungan. Lebih menekankan setresing sebagai gerakan sosial keagamaan dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi umat” pungkasnya.

Tentu harapan ini bisa diwujudkan oleh PD Muhammadiyah Jepara. Karena bertepatan dengan milad Muhammadiyah ke-108, ketua PD Muhammadiyah Jepara melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung PCM Mayong.