pdpmjepara.org- Tema : REZEKI*
*Oleh : Ustadz Darwita*
*Kamis, 24 Desember 2020/9 Jumadil Awal 2020 H*
Tahunan, Info_Al-Istiqomah : Kajian rutin dalam rangka “Ngaji Bareng” seminggu sekali setiap hari Kamis Malam Jumat menghadirkan penyaji tausiyah yakni Ustadz Darwita, Kamis (24 Desember 2020 M/9 Jumadil Awal 1442 H). Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Al-Istiqomah ini yang mengusung tema “REZEKI”, dihadiri Ketua Takmir Masjid Al-Istiqomah beserta pengurus lainnya dan para jamaah yang selalu turut hadir ikut meramaikan, tidak ketinggalan pula para generasi mudanya yang juga sangat antusias mengikutinya.
Dalam awal kajiannya, dengan mengusung tema “Rezeki”, Ustadz Darwita mengingatkan para jamaah untuk selalu memanjatkan syukur kehadirat Allah atas segala nikmat yg diberikan oleh Allah. “Semoga Allah memberi kekuatan, kesempatan untuk melangkahkan kaki kita ke majelis yang penuh berkah kali ini walaupun banyak sekali diantara manusia yang sangat sedikit mensyukuri nikmat begitu banyak yang diberikan Allah, SWT., sampai Allah, SWT. mengingatkan kepada kita sekalian dalam Surat Al-Mulk ayat 23” pesan Ustadz Darwita.
Ustadz Darwita mengutip ayat Al-Quran Surat Al Mulk ayat 23, bahwa Allah berfirman :
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۖ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Katakanlah: “Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al-Mulk:23).
Ia menambahkan bahwa apa yang difirmankan Allah, SWT. tersebut itu hanya sebagian nikmat yang menempel yang ada dalam tubuh kita, pendengaran, penglihatan dan hati. Masih banyak nikmat-nikmat lain yang diberikan oleh Allah, SWT. kepada kita semua.”Mudah-mudahan kita ditetapkan oleh Allah, SWT. menjadi hamba-hamba-Nya yang suka bersyukur,” harap Ustdaz Darwita.
Lebih lanjut Ustadz Darwita menjelaskan bahwa rezeki sangat melekat dengan kehidupan kita dan setiap orang memiliki pemahaman sendiri-sendiri tentang hal rezeki. Untuk itulah kita harus menyadari bahwa rezeki yang diberikan oleh Allah, SWT. kepada kita tidak hanya meliputi rezeki yang berupa materi, harta, uang atau materi yang lain. Akan tetapi rezeki sangatlah luas, kesehatan, anak yang sholeh, istri yang sholekhah, suami yang sholeh, tetangga yang baik, saudara yang baik, itu juga merupakan rezeki dari Allah, SWT. “Dan Allah, SWT.yang menghendaki apapun yang terjadi pada diri makhluk-Nya, siapakah yang akan disempitkan rezekinya atau siapakah yang akan dilapangkan rezekinya. Hal ini sudah diingatkan oleh Allah, SWT. dalam Al-qur’an surat Ar-Ra’d ayat 26,” jelas Ustadz Darwita.
Allah, SWT. berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 26 :
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ
Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
Apalagi dalam sebuah hadist Rosulullah, SAW disebutkan bahwa masalah rezeki, jodoh, umur, kematian, masalah baik dan buruknya seseorang, masalah apa yg ada dalam rahim, itu sudah ditentukan oleh Allah, SWT. Maka perintah Allah, SWT. pertama kali menciptakan pena adalah Allah, SWT. menyampaikan kepada pena tersebut “Tulislah wahai pena”, lalu pena bertanya, apa yang aku tulis ya Allah? Kemudian pena menjawab, bahwa ketika calon manusia yang ada dalam rahim ibu, berumur 4 bulan, atau 120 hari, maka ketika ditiup ruh padanya, maka tulislah tentang rezeki, kematian, jodoh, sengsara atau bahagia seseorang. Ini adalah perintah pertama pada pena yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuds. Kalau sudah seperti itu, kita tidak terlalu berat untuk memikirkan rezeki karena semua sudah diurus oleh Allah, SWT. Kita diperintahkan untuk berusaha atau berikhtiar untuk mencari rezeki tersebut karena kita belum tahu takdir kita. Jalannya rezeki yang diberikan oleh Allah, SWT. kepada kita, ada berbagai cara. Rezeki ini tidak seperti apa yang kita bayangkan. Hal ini berdasarkan sebuah hadist riwayat Tirmdzi :
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ
“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi no. 2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Allah mempunyai cara sendiri untuk memberikan rezeki kepada seseorang. Ada empat tingkatkan yaitu :
1. Dijamin oleh Allah
Setiap manusia yang terlahir ke dunia memiliki rezekinya masing-masing. Bahkan dalam surah Hud ayat 6 dikatakan bahwa Allah menjamin rezeki bagi setiap makhluknya. Sebagaimana firman-Nya :
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
“Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya” (Q.S. Huud: 6)
2. Rezeki Karena Usaha
Allah akan memberikan rezeki bagi hamba-Nya sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Sehingga bila ia bersungguh-sungguh dan bekerja keras, maka rezeki yang di dapatkannya pun akan sesuai dengan hasil usahanya tersebut. Bila ia malas-malasan, maka rezekinya pun akan malas-malas untuk mendatanginya. Sebagaimana firman Allah dalam surah an-Najm ayat 59
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya” (Q.S. An Najm ayat 39)
3. Rezeki karena bersyukur
Seseorang yang senantiasa mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan, maka Allah pun akan menambahkan rezekinya. Begitu pula sebaliknya, bila ia tidak mampu atau tidak bisa bersyukur, maka Allah Ta’ala akan memberikan azab yang berat untuknya di akhirat kelak.
Sebagaimana dijelaskan dalam surah Ibrahim ayat 7, Allah berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Demikianlah janji Allah kepada hamba-Nya. Sehingga orang yang pandai bersyukur tentunya akan merasa hidupnya lebih bahagia, sejahtera dan tentram. Bahkan dalam setiap usahanya, Allah akan memudahkannya sehingga bisa memperoleh rezeki yang lebih dari sebelumnya.
4. Rezeki yang diberikan kepada orang yang beriman dan bertakwa
Bagi orang-orang yang beriman, Allah akan memberikan rezeki bagi dirinya dari arah yang tidak terduga. Kemudian bagi orang-orang yang bertakwa, maka Allah akan mencukupkan keperluannya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Ath-Thalaq ayat 2-3
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاوَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
Dalam akhir tausiyahnya Ustadz Darwita berharap semoga kita menjadi orang yang kuat sehingga kita bisa beribadah kepada Allah, SWT. dengan baik dan saudara-saudara kita yang sedang sakit, segera diberikan kesembuhan oleh Allah, SWT. Amin.
- Kontributor : Muslim