SMK Muhammadiyah 1 Keling Bantu Masker Petinggi Tulakan

SMK Muhammadiyah 1 Keling Bantu Masker Petinggi Tulakan

Donorojo( pdpmjepara.org)- Rasa perihatin akibat wabah covid -19 yang belum mereda, SMK Muhammadiyah 1 Keling memberikan bantuan masker untuk petinggi desa Tulakan Donorojo Jepara.

Rasa empati dan perihatin belum ada kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan protokol pencegahan virus yang membawa korban meninggal dunia PDP dari desa Tulakan.

Masker buatan siswa SMK Muhammadiyah 1 Keling ini diserahkan oleh Juwanto mewakili kepala SMK Muhammadiyah 1 Keling Juwanto kepada petinggi Tulakan Budi Sutrisno pada Kamis 30/ 4/ 2020 di rumah petinggi Tulakan Donorojo Jepara.

Juwanto yang mewakili Kepala SMK Muhammadiyah 1 Keling,dalam sambutannya mengatakan ” Terimakasih atas kerja sama guru dan siswa kelas XII TB yang sudah membantu penyelesaian masker, semoga bisa bermafaat dan bisa mengurangi tingkat resiko penyebaran covid 19 terutama di desa Tulakan dukuh Krajan RTt 2 RW2 Donorojo, dengan dengan program ini bisa membawa dampak positif kepada warga. Dan semoga hubungan baik ini selalu terjalin erat antara SMK Muhammadiyah 1 Keling dengan warga Tulakan”.

Petinggi Tulakan juga menyambut jangan dan gembira kegiatan ini. “terimakasih atas partisipasi dan rasa peduli sosial SMK Muhammadiyah 1 Keling dalam membantu masker di desa Tulakan supaya bisa bersinergi dengan programnya di saat pandemi covid ini dan semoga wabah segara berhenti tidak merambah ke warga yang lain dan tidak menambah korban lebih bnyak lagi. Sehingga masyarakat khususnya desa tulakan RT 2/2 lebih waspada selalu mengenakan masker ketika keluar rumah dan jaga jarak tidak membuat kerumunan” harap petinggi.

kontributor kusnitah

MCCC Jepara Hadiri Pelatihan Pemulasaraan Dan Pemakaman Covid- 19 Oleh Setda

MCCC Jepara Hadiri Pelatihan Pemulasaraan Dan Pemakaman Covid- 19 Oleh Setda

Jepara( pdpmjepara.org)- MCCC ( Muhammadiyah covid-19 command Center) Jepara mendapatkan kehormatan dari sekretariat daerah ( Setda) Jepara bersama unsur relawan lainnya untuk mendapatkan materi pelatihan pemulasaraan dan pemakaman protokol covid -19 di gedung serbaguna Setda Jepara pada Rabu 29/ 4/ 2020 bertepatan dengan 6 Ramadhan 1441 H.

Hadir dari PDPM Jepara antara lain : Roy Alviantoro ketua PDPM sekaligus ketua MCCC Jepara, Didik, Nurkholis, Taqiyuddin, Salman, Anggoro, Yudha, Handoko, Rahmad Mubtada’, Jaya Suratman dan Burhanuddin.

Sekda kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko sangat mengapresiasi peran serta relawan . ” Terima kasih atas terlibatnya para relawan dalam tahap penanggulangan bencana, yang telah berperan serta dalam penanganan covid-19 di Jepara. Keterlibatan anda dalam tahapan dan proses pemakaman yang terjangkit virus -19 sangat membantu gugus tugas, disaat masyarakat tidak mampu melaksanakan pemakaman dengan prosedur protap covid-19″ terang pria yang pernah menjadi manajer Persijap.

Sementara itu ketua PDPM Jepara yang juga ketua MCCC Jepara Roy Alviantoro menanggapi positif pelatihan ini. ” Dengan adanya pelatihan ini semoga dapat memberikan wawasan bagi para relawan sebagai bekal dalam membantu prosesi pemakaman dengan protocol covid 19. Karena relawan sudah memiliki semangat yang tinggi jadi mereka juga harus dilindungi dengan memberikan bekal materi yang cukup.MCCC selalu siap bersinergi dengan pemerintah dalam menanggulangi covid 19 ini” Terangnya.

Pelatihan ini dipandu oleh Nara sumber kepala instalasi kamar jenazah RSUD Kartini Jepara dr. Nesia Hani Alviyuliani dan dipandu oleh koordinator bidang pencegahan merangkap juru bicara GTPP Covid -19 dr. Fakhruddin.

Bercocok Tanam Dan Beternak Di Tengah Wabah Covid -19

Bercocok Tanam Dan Beternak Di Tengah Wabah Covid -19

Oleh Endah Wahyuningsih
Kabid Gerakan Dakwah Digital Perempuan Islam Berkemajuan
Gugus tugas katavid PDA Jepara.

pdpmJepara.org- Mengisi waktu supaya tidak merasakan kejenuhan suratmi selaku anggota LLHPB selama ada covid 19 dengan membuat kegiatan yang positif dan bermanfaat salah satu dengan berkebun dan berternak.

Karena selain membuat kesibukan juga bisa memanfaatkan pekarangan yang kosong dan Lingkungan menjadic hijau berseri.

Nama lengkapnya Suratmi beliau adalah salah satu anggota LLHPB Aisyiyah Jepara dibantu dengan keluarga.
Setiap pagi dan sore selalu mengerjakan kegiatan tersebut.Pekarangan Rumah
Alamat rumah Di jln Songgolangit desa Bucu RT 02 Rw 04 kecamatan kembang ini tepatnya.

Dengan adanya wabah covid 19 yang sekarang Pemerintah memberikan himbauan untuk semua warga Indonesia untuk tinggal di rumah.salah satu anggota LLHPB Dibantu kelurganya dengan berternak puyuh untuk menambah pengahasilan sehari hari selama adanya covid 19. Puyuh memiliki kotoran,dengan adanya kotoran puyuh suratmi dan keluarga memiliki sebuah ide, untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan kotoran puyuh sebagai Pupuk atau penyubur tanaman, adapun beberapa tanaman yang Ditanam oleh suratmi apotik hidup diantaranya jahe selain itu juga ada cabe, tomat, dan tanaman hias.

Caranya pun mudah dalam pembuatan pupuk dari kotoran puyuh dengan langkah – langkah yang pertama kotoran puyuh dicampurkan dengan serbuk kayu dan Dipermentasi. Yang kedua membuat lubang untuk proses permentasinya, dalam proses permentasi membutuhkan waktu Selama satu minggu, langkah yang ketiga tutup lubang, setelah proses permentasi selama 1 minggu Pupuk sudah siap untuk digunakan bercocok tanam, dalam Pemanfaatan pupuk ini sangat bagus karena untuk pertumbuhan tanaman lebih cepat dan berubah hanya memerlukan waktu 1 bulan sudah panen.

Anggota MCCC Jepara Ikut Makamkan Korban Covid-19 Sesuai SOP

Anggota MCCC Jepara Ikut Makamkan Korban Covid-19 Sesuai SOP

Kedung( pdpmjepara.org)- Wabah virus belum juga usai. Virus yang mewabah awal di Wuhan China sampai saat ini telah menyebabkan ribuan warga terpapar dan ratusan warga di Indonesia meninggal dunia karena wabah Corona ini, berdasarkan data dari gugus tugas percepatan penanganan covid-19, ada 765 WNI yang meninggal karena covid -19.

Pada Selasa 28/ 4/ 2020 warga desa Sowan kidul kecamatan Kedung Jepara meninggal dunia dalam status PDP di ruang isolasi RSUD Kartini Jepara.

MCCC ( Muhammadiyah covid-19 command center) Jepara pun bergerak mengirimkan anggotanya untuk mengikuti prosesi pemakaman yang sesuai SOP penanganan jenazah pasien Covid-19 dari WHO di TPU Setumbu desa Sowan kidul, Kecamatan Kedung Jepara bergabung dari BPBD, SAR Jepara, MDMC,Ubaloka, Pramuka peduli dan LPBI NU.

Nur Kholis salah satu relawan MCCC Jepara yang tergabung dalam satgas pencegahan covid-19 berharap tidak ada lagi korban meninggal karena virus covid – 19. ” Semoga ini yang terakhir di Jepara, dan saya berharap masyarakat mentaati anjuran pemerintah dan tokoh agama dalam upaya memutus mata rantai wabah ini, jaga diri agar tetap sehat, sekali kita lengah maka perjumpaan terakhir kita dengan keluarga ketika berada di ruang isolasi rumah sakit ” imbuhnya.

Covid- 19 Diantara Bumi Dan Manusia

Covid- 19 Diantara Bumi Dan Manusia

Oleh Roynaldy S.

pdpmjepara.org- Banyak perubahan yang terjadi selama wabah Covid-19. Mulai dari perubahan kondisi bumi hingga rutinitas manusia. Bumi mengalami masa transisi dari yang biasanya ramai dipijaki oleh langkah manusia hingga sekarang berkuranglah jejak langkah manusia. Manusia pun sama, yang biasanya sering berpijak kepada bumi, sekarang mulai mengurangi pijakannya. Dan semua itu tidak terlepas dari peran wabah terpopuler abad ini, yaitu Covid – 19.

Dalam berita detik.com, Profesor bidang teknik lingkungan Columbia University, Wade McGilis membuat pernyataan kepada majalah Time, seperti dilihat Minggu (12/4/2020). McGilis mengakui Bumi memulihkan diri. Selama wabah covid-19, bumi mengalami perubahan, menurut News.com Australia ada 3 perubahan besar yang terjadi. Perubahan tersebut adalah polusi udara berkurang, emisi karbon turun dan bumi jadi lebih indah dengan flora dan fauna. Dari fakta yang terjadi di lapangan memang manusia sedikit membatasi diri terhadap aktivitasnya. Dengan adanya kebijakan work from home, manusia lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Maka dari itu, lalu lalang kendaraan umum atau pribadi yang menjadi salah penyumbang polusi udara pun mulai berkurang.

Lebih lanjut dalam sebuah artikel kompas.com, untuk lingkungan bumi sedang merayakan kondisi terbaiknya. Bahkan artikel tersebut menyebutkan bahwa kondisi bumi mirip dengan 30 tahun yang lalu. Hal ini karena emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun.

Tidak hanya bumi, manusia pun sama. Ditengah kondisi work from home dan serba daring, manusia dituntut untuk menjadi makhluk digital. Banyak kegiatan pekerjaan dilakukan dari rumah. Akibatnya rutinitas yang mengakibatkan pemanasan global pun semakin berkurang. Hanya saja, manusia perlu menyesuaikan perubahan rutinitas ketika ada wabah covid -19 dan setelah covid-19.

Beberapa penyesuaian yang perlu dijalankan adalah, menjaga kondisi tubuh dengan pola hidup sehat dirumah, merawat nalar akal dirumah, dan merapat spiritual dirumah serta merawat emosional dengan keluarga dirumah. Setidaknya ke empat hal itu perlu di perhatikan. Karena kita tidak tahu sampai kapan wabah ini akan berlangsung. Walaupun demikian, penyesuaian manusia terhadap era digitalisasi adalah hal yang paling utama. Tuntutan kerja dari rumah, berdagang dari rumah, dan belanja dari rumah serta belajar dari rumah mengakibatkan hidup serba daring.

*Sudut pandang yang lain*

Tidak semua hal, bisa kita ambil hikmah dari kejadian pandemi covid-19. Dibelahan bumi yang lain ternyata ada musibah. Penggunaan masker sekali pakai menimbulkan masalah dibeberapa tempat. Sampah masker berserakan dimana-dimana. Mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Pemakaian masker medis sekali pakai beberapa waktu lalu. Mengakibatkan kekhawatiran sebagian kalangan. Dengan bahan yang sekali pakai, maka akan sulit untuk di urai / didaur ulang. Terlebih masker sekali pakai rentan membawa penyakit. Tak hanya itu, sampah masker medis pun sudah mencemari perairan. Hal ini sempat diberitakan oleh media online kumparan.com. Dimana ada akun facebook yang membagikan penemuan masker yang berserakan di bibir pantai Hongkong.

Maka dari itu langkah pemerintah untuk menghimbau masyarakat menggunakan masker kain sangatlah tepat. Masker kain bisa digunakan berkali-kali. Dengan cara dicuci maksimal setelah 3x pemakaian.

*Manusia perusak bumi*

Saya teringat beberapa tahun yang lalu, saya dan teman-teman sempat membedah film dokumenter “Sexy Killers”. Film tersebut sedikit menceritakan tentang penggalian batu bara untuk Bahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Ada banyak masalah terkait penambangan batu bara. Yaitu banyaknya lubang yang tidak ditutup kembali dengan tanah dan dibiarkan saja. Tidak hanya itu, lubang- lubang itu pun letaknya dekat dengan pemukiman masyarakat. Memang manusia banyak yang merusak bumi ini.

Dalam kasus lain, ternyata emisi karbon dioksida di bumi juga masih tinggi. Dua negara adidaya yaitu China dan Amerika menyumbang lebih dari 15 milyar ton emisi karbon dioksida ( Regan, CNN, 25/2/2020). Disampaikan oleh aditya pratama dalam essay di ib.times.com.

Melihat situasi itu, apakah kita selaku manusia memang tidak bisa merawat alam? Dan hanya merusak bumi demi keberlangsungan hidup kita?.

Suara Muhammadiyah edisi 05 tahun 2020 menerbitkan majalah secara khusus dengan tema ” Manusia Perusak Alam “. Jika ada jamaah yang sudah membaca, insyaa Allah memahami bagaimana permasalahan rusaknya alam perlu difikirkan oleh khalifah(manusia) dibumi.

“Allah SWT menitipkan amanah berupa alam raya kepada manusia untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab. Cara pandang dan akhlak kita terhadap alam harus dalam kerangka menjaga anugerah Tuhan untuk kemaslahatan ciptaan-Nya ( hal 9 ).

Ditengah adanya hikmah ataupun musibah dari dampak covid-19 bagi bumi. Beberapa Kader Hijau Muhammadiyah juga mengkritisi terkait situasi terkini. Dengan moment yang tepat seperti 22 April 2020 yang merupakan hari Bumi Sedunia. Mereka berupaya menyadarkan masyarakat tentang kerusakan bumi dengan beberapa aksi dan tulisan.

*Hubungan bumi dan manusia*

Ada sebuah novel fiksi sejarah menarik yang pernah saya baca. Judulnya yaitu Bumi Manusia. Edisi pertama dari 4 seri buku Tetralogi Buru. Sebuah judul cukup unik yang diberikan oleh Pramodya Ananta Toer selaku pengarang.

Novel sejarah tersebut mengisahkan tentang sejarah pendudukan kolonial di nusantara. Dengan menghadirkan seorang tokoh utama di fiksi sejarah bernama Minke. Minke yang sedari awal mengalami pergolakan pemikiran tentang penjajahan bangsa eropa, memberikan perlawanan. Dia tidak rela sumber daya berupa rempah – rempah dan tanah dikuasai oleh penjajah. Tidak hanya itu, ketidak adilan merajalela dan perbudakan tenaga kerja dimana-mana.

Kondisi itu mirip dengan sekarang. Investor asing, dan putra bangsa yang bisa disebut konglomerat di negeri sendiri banyak andil dalam kerusakan lingkungan. Ditambah dengan situasi seperti ini yang mengakibatkan sampah medis menumpuk.

Lantas bagaimana seharusnya manusia mengelola bumi dengan benar? Mari kita ikuti kekritisan dan kesadaran dari minke. Dan kita lihat bagaiamana Islam memandang khalifah ( manusia ) mengelola alam.

Dalam suatu diskusi, anggota kader hijau muhammadiyah pernah mengatakan, Amar ma’ruf Nahi Munkar bisa dimaknai, amar ma’ruf berbuat kebaikan dengan menanam dan nahi munkar mencegah kemunkaran dengan sadar melawan kerusakan alam.

Maka dari itu Islam agama rahmatan lil alamin juga memberikan perhatian khusus bagi hubungan manusia dengan bumi. Agama Islam memberikan peringatan melalui Q.S. Ar Rum ayat 41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut, disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebahagian daei akibat perbuatan mereka agar mereka kembali jalan yang benar”.

Kesadaran manusia melestarikan lingkungan, masih sangat minim. Apalagi umat Islam masih belum secara masif bergerak untuk melestarikan alam / menjaga bumi. Padahal beberapa ayat sudah menjelaskan. Belum fokusnya umat ke ranah tersebut bisa jadi karena kondisi permasalahan bangsa dan pertarungan ideologi yang masoh menjadi isu utama umat. Sebagai penutup saya hadirkan ayat Al – Qur’an tentang melestarikan alam, Q.S. Al A’raf Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan, yang artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahma Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur.”

Maka dari itu, mari ditengah pandemi, walaupun ada bagian bumi dalam kondisi yang membaik. Akan tetapi ada juga bagian bumi yang mulai rusak. Tetap gunakan masker kain sehingga tidak terlalu banyak meninggalkan sampah yang bisa mencemari air laut atau bibir pantai.

Dan tak lupa tetap sadar dan kritis terkait kebijakan pemerintah yang tidak pro tentang pelestarian alam. Dan hanya menguntungkan investor guna mengambil sebanyak-banyaknya sumber daya alam negara kita. Kristisi dengan solusi, bahwa manusia dengan alam harus sinergis. Manusia menjaga, mengelola dan memanfaatkan dengan penuh tanggung jawab. Dan alam memberikan balasan berupa bahan pokok yang bisa membuat manusia bertahan hidup.

Rintihan Hati Seorang Ibu

Rintihan Hati Seorang Ibu

Pdpmjepara.org -Terik matahari semakin tinggi,badan sudah mulai lesu,terbesit suara hati dan terdengar kumandang adzan dhuhur tiba.

Ambilah air wudlu seorang ibu rumah tangga ini sukarti namanya.Dengan tertatih- tatih bukan karena sakit badannya tetapi sakit ketika merasakan keadaan nyata pada keluarganya yang selama ini telah merawat,membesarkan serta menghibur salah satu putra hidupnya yang ketika dua adiknya sudah kembali ke hadapan sang Kholiq sebelumnya.

Kini sudah besar dan remaja, usianya sudah 23 tahun.Tetapi Arif nama panggilan putranya yang sangat dibanggakan kini tidak bisa beraktifitas seperti anak remaja pada umumnya.Karena sejak usia dua tahun,badanya panas tinggi dan sudah di usahakan berobat ke ahli medis yang pada saat itu diberikan suntikan penurun panas cerita sukarti.

Tidak tahu kenapa setelah beberapa bulan tidak kunjung sembuh sakit panasnya justru malah menjadikan keadaan kedua kaki dan tangan kirinya mulai tidak bisa digerakkan bahkan semakain lama semakin mengecil dan tidak ada perkembangan .

Mukanjid sapaan bapak yang setiap harinya kuli di sawah bekerja mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan sehari- harinya. “Tidak bisa bekerja jauh dari rumah karena harus menggendong setiap hari ketika mandi,dipagi dan sore hari. Memapah Arif ketika buang air besar dan harus dibersihkan.karena ibu sudah tidak mampu lagi untuk angkat dan gendong sendiri tanpa bantuan sang ayah” tuturnya”.

Kini sukarti pasrah hanya kepada Allah saat dimana ketika keluarganya masih diberikan kekuatan iman,ikhsan dan baru tiga bulan bisa bernaung dibawah atap yang rapat dan tidak bocor,dan dinding rumah yang kian kokoh karena mendapat bantuan dari BSPS(Bantuan Stimulan Perumahan swadaya).

Air mata terkadang menetes tanpa sebab karena sudah capek merasakan betapa sakitnya kehidupan ini ketika diberikn rizki anak dalam kondisi yang tidak sama seperti keluarga dan tetangganya sekitar.

Dengan tekad gigih dan semangat sebelum mempunyai rumah sendiri,bertiga harus hidup di tanah pekarangan tetangga yang akhirnya bisa terbayarkan Rp.5.000.000 pada saat 20 tahun yang lalu.

Aktifitas sehari-hari sukarti mendampingi sang buah hatinya tanpa ada keluarga yang sudi membantunya.selain memasak untuk Arif dan keluarga, cuci baju ke sungai yang tidak jauh dari rumah selalu dia lakukan.Ambil kayu bakar untuk masak air dikala musim dingin.Tidak hanya itu saja sukarti masih menyempatkan waktunya untuk mengurus dua kambing etawa.Kelak kalau kebutuhan mendadak bisa dijual dan uangnya dipergunakan untuk beli kebutuhan rumah tangga.

Arif yang setiap saat main dan gerak dengan memutar,bergulingan saat rebahan kadang masih di berikan snackk kesukaannya (jajan ciki)
ditempat main dilapisi tikar anti air sekaligus tempat tidurnya.Keadaanya sangat bersih meskipun di satu tempat,karena sangat dikhawatirkan kesehatan dan kebersihannya oleh sukarti.

Pengap terasa sesak nafas ini ketika melihat kondisi saat ini,ternyata Allah tidak tidur,Dia memperlihatkan kekuasaanNya,begitu besar
Engkau beri kekuatan hati seorang ibu untuk selalu tulus dan menerima kenyataan selama ini.
selamat bejuang bu Sukarti,rawat buah hati dengan senyum niscaya akan menjadi amal yang luar biasa.

kisah nyata – ide cerita- Kusnitah – kontributor jurnalis Muhammadiyah Jepara.

LAZISMU Jepara Salurkan Bantuan Dari HIMKI Jepara

LAZISMU Jepara Salurkan Bantuan Dari HIMKI Jepara

Pecangaan, pdpmjepara.org- Masih dalam suasana dan upaya untuk pencegahan dan bakti sosial akan dampak wabah Covid-19. Pada Kamis (23/ 04/2020) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jepara memberikan bantuan paket sembako kepada LAZISMU Jepara.

Bantuan ini diberikan di JTTC Rengging Pecangaan Jepara. LAZISMU Jepara sendiri mendapatkan kepercayaan dari HIMKI untuk menyalurkan sebanyak 100 paket sembako. Paket ini langsung diberikan kepada guru honorer yang telah berjuang dan mengabdi di sekolah- sekolah Muhammadiyah. Ini untuk meringankan beban dari dampak pandemi korona. “Paket sembako rencananya akan dibagikan pada Jumat ( 24/ 04/ 2020)”, terang Roy Alviantoro yang mewakili LAZISMU Jepara.

Laki-laki yang juga Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Jepara ini melanjutkan, pihaknya gembira dan bersyukur banyak perhimpunan yang peduli pada saat sulit seperti ini. “Kami ucapkan terima kasih kepada HIMKI atas bantuan 100 paket sembako, semoga jalinan silaturahmi ini terus terajut dengan baik dan sukses selalu untuk HIMKI” imbuh pria yang juga ketua MCCC Jepara.

Perwakilan HIMKI Jepara Rengganis melalui percakapan Whatsapp mengatakan, dirinya juga berterimakasih kepada MCCC dan LAZISMU Jepara yang sudah berkenan untuk berpartisipasi menyalurkan bantuan dari HIMKI Jepara. “Kami dari HIMKI Jepara menggalang bantuan untuk disalurkan buat saudara- saudara dari seluruh lapisan masyarakat, semoga bermanfaat,” ujarnya.

Serba Daring Dan Bahaya Infobesitas

Serba Daring Dan Bahaya Infobesitas

Oleh Roynaldy Saputro.
Guru SMA dan SMK Muhammadiyah Mayong
Sekretaris BPK PDPM Jepara

( PDPMJEPARA.ORG)- Work From Home ( WFH ) atau bekerja dari rumah sedang di galakkan. Gerakan tersebut digunakan untuk memutus rantai penyebaran Covid – 19. Dengan WFH, maka interaksi sosial di dunia nyata bisa diminimalisir. Akan tetapi hal itu tidak berlaku di dunia maya. Intensitas interaksi manusia di dunia maya justru semakin meningkat di tengah gerakan WFH.

WFH, memungkinkan seseorang memiliki waktu yang lebih lama dalam menggunakan gawai. Hal itu didukung mana kala WFH menggunakan beberapa aplikasi media sosial. Contoh saja di kegiatan diskusi beberapa organisasi masyarakat. Aplikasi WA dipakai untuk diskusi daring. Ada juga yang memakai Facebook Live, Instagram Live, atau siaran langsung youtube untuk sebuah pengajian, seminar dll. Memang tidak ada salahnya manusia mengarah ke arah serba daring. Semakin berjalan kearah masa depan, kemampuan manusia akan kondisi serba daring memang harus meningkat. Terlebih didukung dengan situasi dan kondisi yang seperti sekarang ini. Jika dilihat beberapa sektor kehidupan mulai terdampak.

Serba Daring Di Pendidikan Dan Ekonomi

Di sektor pendidikan, mengalami dampak yang cukup serius dari sistem WFH karena Covid – 19. Hampir semua lembaga pendidikan menggunakan sistem pembelajaran daring untuk mencapai standar kompetensi yang berlaku. Baik guru dan murid, sama-sama menggunakan gawainya untuk saling berinteraksi. Sedangkan sesama guru dan kepala sekolah serta karyawan sekolah, sudah berinteraksi dengan video conference / percakapan pesan menggunakan aplikasi yang sesuai. Pendaftaran peserta didik baru pun menggunakan daring dalam teknis pendaftarannya.

Di sektor ekonomi, gerakan untuk menumbuhkan UMKM dengan promosi / iklan di media sosial juga semakin meningkat. Dari yang saya amati, beberapa akun informasi milik swasta ( non pemerintah ) yang banyak di ikuti masyarakat, sekarang sangat terbuka untuk membantu mengiklankan UMKM di daerahnya. Bisa kita lihat dari akun ISK ( info seputar kudus) atau ISJ ( info seputar jepara ). ISK bahkan terang-terangan siap membantu bagi pelaku UMKM yang ingin promosi di akunnya. Adapun akun-akun pribadi sekarang lebih aktif untuk promosi di media sosial ditengah himpitan ekonomi dampak kehadiran Covid-19.

Dari dua sektor kehidupan tersebut saja, kita sudah memahami bagaimana alur masa depan mendatang. Serba daring, serba video, serba berinteraksi didunia maya dan serba mendapatkan informasi akan menjadi hal yang sangat biasa. Bisa jadi dalam beberapa tahun, justru ketergantungan terhadap daring yang akan menjangkiti masyarakat.

Bahaya Infobesitas

Dalam kondisi seperti ini, interaksi sosial di dunia maya memang tidak terbendung. Banyak manusia, sehari-hari akan mengkonsumsi informasi dari berbagai sektor kehidupan. Yang paling mencolok adalah informasi tentang perkembangan Covid -19. Data positif yang sudah menunjukkan 5.000 lebih orang positif Covid -19, membuat masyarakat khawatir.

Setiap hari masyarakat di suguhi dengan berita tentang Covid – 19. Seakan-akan baik di media elektronik seperti televisi, atau media sosial tidak ada berita positif yang lain. Proporsi dengan informasi yang lain sungguh jaraknya terlalu jauh. Komunikasi pemerintah dengan masyarakat perlu ada evaluasi. Kata “waspada dan jangan panik” justru membuat masyarakat dibeberapa daerah tambah panik.

Kita bisa lihat kejadian akhir-akhir ini. Tentang penolakan jenazah perawat yang positif Covid – 19. Ada lagi penolakan tempat sebagai lokasi karantina. Dan tentu masih banyak kejadian yang terjadi akhir-akhir ini. Hal demikian tentu tidak terlepas dari informasi yang masyarakat dapatkan. Terlebih informasi tersebut mengandung unsur negatif. Padahal dr. Hasan Bayuni direktur RS PKU muhammadiyah sruweng kebumen pernah mengatakan, ” jika perasaan seseorang cemas dan khawatir, bisa membuat imunitas tubuh menurun”. Dalam menghadapi Covid -19, imun tubuh hendaknya ditingkatkan, bukan diturunkan.

Lagipula komunikasi tentang kebijakan publik pemerintah perlu diperhatikan. Mengingat dalam situasi seperti ini, ada juga pejabat yang membuat kegaduhan. Kasus terbaru yaitu tentang surat dari staff khusus presiden yang bersifat pribadi perusahaannya. Dan yang kedua tentang pernyataan LBP Menkopolhukam tentang jumlah korban meninggal akibay virus Covid -19 yang tidak seberapa dari jumlah penduduk Indonesia.

Perlu adanya evaluasi dari internal pemerintah terkait komunikasi publik. Apalagi ditengah kondisi sekarang, masyarakat banyak memakan informasi. Dalam pengamatan dibeberapa grup WA ataupun FB, banyak masyarakat yang khawatir tentang penanganan Covid – 19. Dan merasa was-was jika wabah ini sudah sampai ke lingkungannya.

Memberikan informasi yang positif dan menenangkan masyarakat dengan data yang jelas dan transparan sangatlah penting. Jangan sampai masyarakat mempunyai penyakit infobesitas, dengan konsumsi utama adalah informasi negatif. Menurut Irfan Amalee Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah dalam Suara Muhammadiyah, “Infobesitas merupakan gejala kelebihan asupan informasi tanpa memilah terlbih dahulu informasi yang didapat”. Sekarang terjadi, banyak masyarakat langsung responsif terhadap segala pemberitaan tanpa nalar kritis obyektif yang dibangun. Sehingga masyarakat terombang ambi dengan segala innformasi yang di produksi media massa.

Masih menurut Irfan, untuk menghindari Infobesitas di situasi sekarang, perlu adanya kampanye akhlaq bermedsos dan mengajarkan digital literacy ( literasi digital ) dan digital citizenship ( warga digital ). Kemudian,jikalau ada seseorang yang terkena dan ingin sembuh dari virus covid -19 ataupun jika masih sehat ingin terhindar dari rasa kecemasan yang mempengaruhi daya imunitas tubuh. Maka kita bisa meniru Bima Arya, wali kota bogor dengan sejenak meninggalkan dunia media sosial dan fokus terhadap kehidupan nyata dengan karantina mandiri.

Mari bersama-sama melindungi diri dari informasi yang menurunkan daya tahan tubuh kita. Selalu manajemen setiap informasi yang kita dapat. Imbangi dengan informasi yang positif tentang wabah covid 19. Buatlah stigma anda berfikir jernih bahwa kita bisa menang dan bertahan menghadapi wabah ini.

Ketua PDM Jepara : Semoga Kita Mampu Memperoleh Derajat Muttaqiin

Ketua PDM Jepara : Semoga Kita Mampu Memperoleh Derajat Muttaqiin

(PDPMJEPARA.ORG)- Bulan suci ramadhan tahun 1441 H sudah tiba. Seluruh umat Islam seluruh dunia bersukacita menyambutnya. Di Indonesia tanggal 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada hari Jumat 24 April 2020 M.

Namun bulan Ramadhan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Suasana perihatin masih menyelimuti seluruh dunia dan Indonesia pada umumnya dan khususnya kabupaten Jepara. Suasana keprihatinan ini karena tidak bukan dan tidak lain karena wabah virus covid- 19 yang belum mereda.

Ketua pimpinan daerah Muhammadiyah ( PDM) Jepara KH. Fachrur Rozi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan. ” Dalam situasi perihatin ini semoga ujian ini cepat berlalu.semoga kita mampu memperoleh derajat Muttaqiin.Dan PDM Jepara menghimbau seluruh warga Muhammadiyah Jepara agar mengikuti maklumat PP Muhammadiyah 02. Untuk senantiasa mengikuti Protokol Covid- 19, untuk ikhtiyar dan Tawakkal kepada Allah SWT” imbaunya.

PRM Dan PRPM Plajan Adakan Rapat Koordinasi Sambut Bulan Ramadhan

PRM Dan PRPM Plajan Adakan Rapat Koordinasi Sambut Bulan Ramadhan

Pakisaji( PDPMJEPARA.ORG)- Bulan suci Ramadhan tinggal beberapa lagi, pimpinan ranting Muhammadiyah ( PRM) Plajan dan pimpinan ranting pemuda Muhammadiyah ( PRPM) Plajan menggelar rapat untuk kordinasi untuk membahas kajian bulan ramadhan dan buka puasa.

Rapat ini digelar di Masjid Al Jauharoh dukuh Boto Plajan Pakis Aji pada Selasa 28 Syakban 1441H/ 21/04/2020 . Hadir ketua PRM Plajan Ahmad Safi’i , ketua PRPM Edi Sofwan, anggota PRM dan PRM.

Ketua PRM Plajan Ahmad Safi’i menegaskan pentingnya berorganisasi. ” PRM mendukung penuh program PRPM, pemuda harus berperan aktif di masjid dan musholla Muhammadiyah, kader yang masih menimba ilmu di pesantren kedepan diharapkan pulang kampung untuk berdakwah dan menjadi kader Muhammadiyah” harapnya

Sementara itu ketua PRPM Plajan Edi Sofwan mengatakan ” Upaya dakwah dan kegiatan ibadah di saat terjadi wabah covid- 19 harus terus berjalan tetapi tetap harus memperhatikan protokoler penanganan covid- 19. Orang orang yang berjamaah harus benar-benar diketahui bukan merupakan ODP apalagi PDP.
Pemuda Muhammadiyah ranting Plajan harus mampu menjadi kader yang memiliki militansi dalam berorganisasi, tidak perlu banyak ikut organisasi yang memiliki bidang kegiatan yang sama, tetapi fokus saja pada kegiatan yang ada di lembaga lembaga Muhammadiyah”.

Selain itu juga dari rapat ini diputuskan untuk kegiatan Ramadhan dan buka bersama di pusatkan di mushola At taqwa dukuh Suwaluh Plajan pakis Aji karena letaknya yang ada di tengah-tengah desa Plajan.